FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Transaksi jual beli di Kabupaten Sinjai kini lebih terbuka berkat hadirnya inovasi La Sapi. Permainan harga yang kerap dilakukan oleh pembeli bisa ditekan setelah gagasan ini diterapkan.
La Sapi merupakan akronim dari Layanan Selular Peternakan Terintegrasi. Inovasi ini diinisiasi oleh Kepala Bidang Keswan dam Kesmavet DPKH Sinjai, Mappamancu.
Ada beberapa item pelayanan peternakan yang direalisasikan melalui La Sapi dengan skema pengiriman pesan singkat (SMS) broadcast. Salah satunya, layanan agribisnis.
Pada layanan agribisnis ini, peternak terbantu saat melakukan aktivitas jual beli ternak sapi dibanding menjual secara konvensional.
Jika melalui inovasi ini, peternak yang hendak menjual sapinya cukup menyampaikan ke operator La Sapi. Lalu, operator mengirim pesan broadcast ke 15 ribu nomor kontak yang telah tersimpan di server.
Sehingga, potensi sapi bisa terjual dengan cepat sangat besar karena langsung diketahui oleh 15 ribu orang secara serentak.
Berbeda dengan cara konvensional, hanya beberapa orang yang mengetahui rencana penjualan sapi. Umumnya hanya pembeli sapi. Cara ini kerap mereka manfaatkan dengan mengatur harga sapi
Misalnya, sapi harga Rp10 juta dijual seharga Rp9 juta. Sebab pembeli sudah sepakat dengan harga tersebut. Hal ini sangat merugikan peternak karena sapi dijual dengan harga yang tidak sesuai.
"Peternak yang butuh uang pasti langsung menjual sapinya, dengan La Sapi praktik itu ditekan karena diketahui banyak orang, malah ada yang minta di atas Rp10 juta," terangnya.