FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sulsel ingin mendorong peningkatan harga Tandan Buah Segar (TBS). Sebab saat ini, harga TBS di Sulsel terendah secara nasional.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Apkasindo Sulsel, Badaruddin Puang Sabag pada pelantikannya beserta pengurus periode 2019-2024, di Hotel Harper Makassar, Sabtu (10/4/2021).
Sejauh ini, harga TBS pada Maret hingga April di Sulsel dibandrol dengan Rp1.610 per kilogram. Harga ini jauh dari wilayah lain seperti di Kalimantan Timur, yakni Rp2.014 per kilogram.
Kemudian di wilayah Riau harga TBS per kilogram seharga Rp2.240. Di wilayah Jambi seharga Rp2.242. Sedangkan tertinggi di wilayah Sumatera Utara, yakni Rp2.360 per kilogramnya.
Badaruddin mengakui kemitraan kelapa sawit di Sulsel belum berjalan dengan baik. Sehingga kesetaraan harga masih belum jelas. Makanya, ia berkomitmen untuk meningkatkan harga TBS di Sulsel.
“Kita ingin mencari kenapa susah dinaikkan. Salah satu faktor utama itu adalah rendemen. Kita akan bahas dan cari solusinya pada diskusi nanti (rangkaian pelantikan),” ujarnya.
Dia menargetkan, harga TBS di Sulsel bisa tembus Rp2.000 atau lebih. Akan tetapi, ia berharap ada kesepakatan antara sesama petani kelapa sawit, terutama dalam kesetaraan harga.
“Paling tidak ada payung hukum presentasi rendemen kelapa sawit. Untuk melakukan itu perlu ada uji rendemen dahulu, dan harus dibuat bersama,” ucap Badaruddin.
Diakuinya, Apksindo akan berjuang untuk meningkatkan harga TBS ini. Sehingga dapat mengangkat kelapa sawit di Sulsel dan bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional.