Mayoritas Pengungsi di Sulsel Berasal dari Afghanistan

  • Bagikan

Para pengungsi tersebut, berasal dari 13 negara. 5 negara Afrika (Somalia, Sudan, Ethiopia, Eritria dan Mesir) dan 8 negara Asia (Afghanistan, Myanmar, Iran, Iraq, Pakistan, Srilanka, Palestina dan Yaman). Tercatat mayoritas dari Afghanistan 1.091 orang disusul Myanmar 154 orang dan Somalia 149 orang. Mereka semua ditempatkan di 20 rumah singgah (Community House) sedangkan di Rudenim sendiri terdapat 3 orang Srilanka Pencari Suaka (Asylum Seekers) dan 1 orang yang mengaku sebagai WN Thailand yang berasal dan pernah tinggal beberapa tahun di Maluku sebagai nelayan asing.

Soal pencari suaka, Dodi dengan tegas memerintahkan ketiga orang Srilanka itu untuk didetensi (ditempatkan di rumah detensi imigrasi) karena walaupun mereka memegang kartu pencari suaka dari UNHCR tetapi pihak UNHCR tidak pernah mengkomunikasikan hal tersebut kepada pihak imigrasi.

Dodi akan mengusulkan ke Direktorat Jenderal Imigrasi agar ketika memberikan status pencari suaka (asylum seekers) atau status pengungsi (refugee), UNHCR berkomunikasi terlebih dahulu dan kemudian berbagi data ke Ditjen Imigrasi sebagai satu-satunya pengawal kedautan keimigrasian RI. "Kami akan tetap menyatakan seseorang asing itu imigran illegal dan kami akan mendetensikannya, jika data mereka tidak terdapat pada Ditjen Imigrasi,"bebernya.

Terakhir Dodi menyampaikan bahwa setelah pada tahun 2021 ini mendeportasi 3 orang WN Malaysia, selanjutnya ia mempersiapkan pendeportasian seorang perempuan WN Filipina yang telah diakui kewargegaraannya oleh Konsulat Jenderal Filipina di Manado. Kami masih dalam tahap penyiapan administrasi surat perjalanan (paspor/pengganti paspor) dan tiket penerbangan Makassar-Jakarta Manila dari pihak Konsulat Jenderal Filipina serta biaya PCR Testnya.

  • Bagikan