FAJAR.CO.ID, SINJAI - Inseminasi Buatan (IB) Plus yang merupakan satu dari sejumlah program unggulan Pemerintah Kabupaten Sinjai di bidang peternakan terus digenjot.
Melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) setempat, program IB Plus yang dijalankan sejak dua tahun terakhir dibawah kepemimpinan Bupati Andi Seto Asapa (ASA) berhasil mendongkrak populasi sapi potong di Bumi Panrita Kitta.
Tahun 2020 lalu, populasi sapi potong di Sinjai sudah mencapai 145 ribu ekor, naik 28,6 persen dibanding awal tahun 2018 lalu yakni berkisar 105 ribu ekor.
Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA), menegaskan program Inseminasi Buatan Plus bertujuan meningkatkan populasi sapi guna mendukung upaya menjadikan Kabupaten Sinjai sebagai sentra ternak sapi potong di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Potensi sapi potong di Sinjai cukup menjanjikan dan kita akan mendorong daerah kita ini menjadi sentra peternakan sapi potong di Kawasan Timur Indonesia," kata Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa.
Menurut ASA, untuk mewujudkan Sinjai sebagai sentra sapi potong di KTI, program Inseminasi Buatan Plus akan terus digenjot khusunya di 4 wilayah kecamatan yang ditetapkan sebagai kawasan peternakan sapi potong, yakni Kecamatan Sinjai Selatan, Sinjai Timur, Sinjai Borong dan Kecamatan Tellulimpoe.
"Sapi hasil IB merupakan sapi berkualitas dibandingkan dengan sapi hasil perkawinan alam. Harga jual sapi hasil IB juga jauh lebih tinggi sehingga dampaknya tentu saja meningkatkan ekonomi peternak," terangnya.
Inseminasi Buatan pada sapi merupakan cara memasukkan "spermatozoa" atau semen yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut "insemination gun".