FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pemangkasan anggaran di Pemprov Sulsel mulai tidak terarah. Refocusing tidak lagi mengacu skala prioritas. Legislatif harus mengevaluasi.
Ketua Badan Anggaran DPRD Sulsel, Fachruddin Rangga mengatakan, sejumlah program Pemprov Sulsel sudah disepakati. Salah satu di antaranya rest area. Pembangunannya sudah hampir rampung. Tetapi, tidak lanjut.
Mengapa? Hal itu dikarenakan dampak pandemi covid-19. Di mana, harus dilakukan pemangkasan anggaran. "Semua berlaku secara nasional," singkatnya.
Terkait apakah proyek akan disetop atau bisa mangkrak, politikus Golkar ini tak bisa memastikan. Sebab, hal itu berbicara teknis pengguna anggaran. "Ini tupoksi OPD dan komisi terkait," bebernya.
Pembangunan 10 rest area sebenarnya program prioritas pemprov. Program ini bahkan digaungkan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah pada 2018. Meski pembangunannya bertahap. Dimulai di Jeneponto dan Sidrap.
Adapun daerah lain, pemprov masih membicarakan terkait lahan dengan kepala daerah masing-masing. Jika tak memenuhi standar kebutuhan lahan, maka rest area hanya skala kecil, seperti musalah dan toilet.
Khusus rest area Jeneponto dan Sidrap ditargetkan berfungsi tahun ini. Akan tetapi, pembangunannya justru terhenti di tangan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menampik jika pembangunan rest area merupakan janji politiknya bersama Nurdin Abdullah. Visi-misinya hanya ada lima item yang jadi penekanan.
Salah satunya, kata dia, adalah pembangunan infrastruktur. "Tidak ada detailnya infrastruktur. Saya cuma sebut general saja dalam visi-misi," singkatnya.