FAJAR.CO.ID,MAROS -- Potensi konflik yang terjadi di wilayah Maros sendiri terbilang masih terkontrol.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Ni’matullah usai menghadiri sosialisasi nilai-nilai kebangsaan di wilayah Daerah Pemilihannya di Kelurahan Bajubodoa Kecamatan Maros Baru, Minggu malam (18/4/2021).
Ketua Partai Demokrat Sulawesi Selatan ini menjelaskan kalau sosialisasi kebangsaan itu merupakan salah satu tugas dari anggota DPRD Sulsel.
Dimana ini bertujuan untuk merajut kebersamaan dan menguatkan solidaritas sosial.
"Jadi selain karena tugas, sosialisasi ini juga diniatkan sebagai ajang silaturahmi dengan warga. Saya sangat bahagia karena ini lokasi kedua saya sosialisasi, sebelumnya di Pangkep," akunya.
Menyoal potensi konflik yang terjadi di wilayah Maros, dia mengatakan untuk di Maros masih terbilang terkontrol.
Dia mencontohkan konflik Pilkada yang dengan cepat mencair karena dibarengi perilaku politisi yang sangat dewasa.
"Di Maros ini seperti potensi konflik Pilkada yah memang tetap ada risidu tapi masih terkontrol dengan baik. Nah makanya dengan sosialisasi ini kita ingin lebih mempererat lagi jalinan kebangsaan," jelasnya.
Tidak hanya itu, dia juga menyinggung peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Menurutnya, faham radikalisme yang berujung pada kebecian inilah yang akan membuat seseorang menjadi pelaku teror.
"Kita ingat bagaimana peristiwa bom bunuh diri di Katedral, sehingga pajam radikalisme ini harus kita kikis dengan salah satunya sosialisasi pemahaman kebangsaan, bahwa kita satu bangsa tidak boleh saling menyakiti," jelasnya.