ARA Bereaksi, RFID Dituding Proyek Titipan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Sistem baru parkir di DPRD Makassar terus menuai polemik. Dewan pun ikut mengkritik.

Proyek Pengadaan Parking Radio Frequency Identification (RFID) di DPRD Makassar ini sejak awal menuai kontroversi. Terbaru, nama Wakil Ketua DPRD Makassar Adi Rasyid Ali dikait-kaitkan.

Legislator Demokrat itu dituding berada di balik proyek bernilai Rp200 juta tersebut. Disebut sebagai proyek titipannya, ARA bereaksi, bahkan mengambi langkah hukum.

"Ada yang sengaja mau menfitnah saya. Justru saya yang kritik sejak awal kenapa ada sistem parkir tersebut," sesalnya, Rabu, 21 April.

ARA menampik seluruh tudingan yang diarahkan kepadanya di media sosial dan media online. "Ada yang sebut itu proyek saya. Itu fitnah dajal, laknatullah. Mengait-kaitkan saya," ketusnya.

Padahal, yang terjadi sebaliknya. Ia sendiri yang mengonfirmasi langsung kepada Sekretaris DPRD Makassar alasan sistem parkir itu diadakan di rumah rakyat.

Tak hanya itu, hal yang juga ia sangat sayangkan karena namanya juga diseret-seret terlibat atas adanya dugaan adanya komersialisasi atau penyerobotan lahan Kantor Lurah Pandang, Kecamatan Panakukang.

"Semua fitnah ini sudah saya laporkan ke Polda dan Dewan Pers. Berita tersebut sangat tendensius. Tanpa konfirmasi ke saya dan tidak memiliki boks redaksi," bebernya.

Sekwan DPRD Makassar, Harun Rani mengatakan, pengadaan RFID di bagian sekretariat daerah ini sepenuhnya diurus oleh Plh Kabag Perlengkapan DPRD Makassar, Muh Yusran.

"Silahkan, komunikasi dengan bagian perlengkapan," sebutnya.

  • Bagikan