Di Hadapan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Bupati Indah Perkenalkan Inovasi Getar Dilan

  • Bagikan

Selain memanfaatkan inovasi Getar Dilan, pelibatan sektor UMKM dan IKM juga terus didorong untuk menopang pergerakan roda perekonomian guna mengakselerasi pemulihan ekonomi di tengah pandemi. “Kami mendorong UMKM dan industri kecil menengah (IKM) karena jika sektor ekonomi yang kita dorong akan memiliki multiplier effect atau dampak berganda karena jika industri kecilnya bergerak akan membuka lapangan pekerjaan, dan semakin banyak orang yang akan memberi manfaat, mendapatkan semacam insentif dari pembukaan lapangan kerja tersebut, sehingga daya beli masyarakat meningkat,” papar Indah.

“Jadi, kami tidak menyentuh lagi untuk rumah tangga karena kami menganggap bantuan dari pemerintah pusat sudah cukup dan sangat membantu pemerintah daerah. Tinggal memang tingkat ketepatan validasi datanya saja yang perlu dibenahi,” sambungnya.

Dijelaskan Indah, sektor UMKM kini sudah mulai produktif. Untuk itu, pihaknya akan terus mendorong melalui BPUMKM atau bantuan produktif usaha mikro kecil menengah, dengan mengusulkan sekira 13.200 UMKM, di mana ada 6.462 UMKM yang telah mendapatkan bantuan Rp 2,4 juta per kelompok. “Alhamdulillah, dapat terealisasi sekitar 6.462 UMKM yang mendapatkan bantuan Rp2,4 juta per UMKM,” sebut dia.


Masih Indah, pemberian bantuan khusus ke UMKM bukan tanpa alasan yang kuat. UMKM, kata dia, kini mulai tumbuh dan produktif di Luwu Utara. Tak salah kemudian, ketika Luwu Utara mendapat reward berupa anggaran penanganan COVID-19 karena dinilai terbaik dalam penanganan COVID-19, sebagian besar anggaran ditujukan kepada UMKM, baik itu berupa pelatihan peningkatan kualitas UMKM, dan pelatihan digitalisasi pemasaran untuk membantu produksi UMKM dapat diserap oleh pasar yang juga melibatkan kaum perempuan.

  • Bagikan