" Akan tetapi kendalanya kadang terdapat pada perempuan itu sendiri, bagaimana mereka meningkatkan kompetensi, kualifikasi yang dimilikinya," tutur ibu dua anak itu.
Peran perempuan juga sangat menentukan diberbagai bidang. Bidang kesehatan misalanya, dimasa pandemi ini menunjukkan bahwa perempuan berada di garis terdepan, ada sekitar 70% perempuan sebagai tenaga kesehatan mulai tenaga dokter, perawat dan tenaga medis lainya berperan sangat aktif di dalam penanganan pandemi, termasuk di dalam upaya untuk memutus mata rantai dari penyebaran covid-19.
"Bidang pelotik dan pemerintahan juga seperti itu, kita lihat saat ini tidak sedikit perempuan kini menjadi peenentu dalam pengambilan kebijakan. Di legislatif dan eksekutif juga perempuan sudah ada yang menjadi penentu pengambil kebijakan," ungkapnya.
Indah juga menyampaikan dari 17 tujuan pembangunan, pada poin ke lima tegas menyebutkan kesetaraan gender. Sembilan target Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan kelima juga fokus pada kesetaraan gender.
"Peratama mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap semua perempuan dan anak perempuan dimana saja. Mengeliminasi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan pada ruang publik dan privat, termasuk perdagangan (trafficking) dan seksual dan bentuk eksploitasi lainnya," urai Indah.
Poin ketiga menghapuskan semua praktek-praktek yang membahayakan, seperti perkawinan anak, dini dan paksa dan sunat pada perempuan. Ke Empat menyadari dan menghargai pelayanan dan kerja domestik yang tidak dibayar melalui penyediaan pelayanan publik, kebijakan perlindungan infrastruktur dan sosial serta mendorong adanya tanggung jawab bersama didalam rumah tangga dan keluarga yang pantas secara nasional.