FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Jemaat Gereja Katedral terus bangkit, meski sebelumnya sempat diguncang bom bunuh diri oleh dua terduga teroris, pada 28 Maret 2021 lalu.
Atau lebih tepatnya peristiwa itu terjadi pada 26 hari yang lalu, atau nyaris sebulan lamanya. Tidak ada tanda-tanda ketakutan para jemaat untuk tetap menunaikan salat di Gereja tersebut.
Keuskupan Gereja Katedral Makassar, Yohannes Likuada, mengatakan, tak ada penurunan jumlah jemaat di gereja tersebut. Baik sebelum kejadian maupun pasca kejadian.
Hanya saja, jumlah jemaat yang dikurangi mengingat saat ini masih terjadi pandemi Covid-19, yang mengharuskan sebagian jemaat Katolik untuk beribadah di rumah saja, atau dengan cara virtual.
"Sebetulnya tidak (semangat beribadah tidak menurun). Inikan masih pandemi dan kita terapkan proses ketat. Jadi jumlah jemaah itu dibatasi 200 atau 300," katanya, Jumat (22/4/2021).
Apalagi, sudah banyak tokoh - tokoh nasional yang beberapa kali mengunjungi Gereja yang terletak di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang tersebut.
Beberapa di antaranya Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan terakhir adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud MD.
Kunjungan para orang penting ini memberikan semangat bagi para jemaat dan para pengurus gereja agar proses ibadah tetap berjalan seperti biasa tanpa ada yang ditiadakan sekalipun.
"Itu bukan mewakili dan harus dilawan. Karena tuhan dari agama apapun selalu emgnajarkan kemanusiaan. Sehingga bagi-bagi tugas ini Insya Allah negara kesatuan NKRI ini aman dan nyaman dihuni," kata Mahfud kepada wartawan di Gereja Katedral Makassar. (Ishak/fajar)