Mereka menempuh cara berbeda dalam membantu sesama. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampui.
Laporan: DEWI SARTIKA MAHMUD
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Begitulah kira-kira perumpaan Relawan Warung Sedekah Makassar. Mereka memborong makanan penjual tak laku, bukan untuk dijual kembali. Melainkan dibagikan kepada pengendara yang lewat di jalanan saat waktu berbuka puasa tiba.
Mereka rata-rata anak muda. Ridho Nugraha di antaranya. Ia tengah berdiri di sekitaran jalan raya mengamati beberapa penjual yang dagangannya tak habis, Sabtu sore, 24 April.
Ia bersama teman-temanya mendekati tiga warung makan. Ada yang menjual khusus ayam lalapan, nasi goreng, dan ayam geprek. Tiga menu berbeda.
"Pak saya bungkus semua makanan yang ada, Pak," ujar Ridho Nugraha sembari menunjuk menu-menu tersebut.
Setelah rampung, ia bergegas ke warung kedua dan ketiga. Semua makanan diborongnya. Total ada 300 porsi, terdiri dari 88 porsi ayam geprek, 125 porsi ayam lalapan, serta 94 porsi nasi goreng.
Tak lupa pembayaran diselesaikan di tiga warung tersebut. Beberapa lembar uang pecahan Rp100000 ia keluarkan dari dompetnya.
Sekitar 20 menit, semua makanan telah selesai dibungkus. Waktu menunjukkan pukul 17.25 Wita. Makanan tersebut kemudian diangkat ke pinggir jalan oleh Ridho dan teman-temannya.
Beberapa pengendara yang lewat di jalan, mereka panggil dengan lambaian tangan. Satu per satu bungkusan dibagikan secara gratis. Hingga yang sisa hanya kantongan besarnya saja.
"Alhamdulillah sudah berbuka," ucap Ridho sambil meneguk air putih yang ada di tangannya.