Pimpin Rakor Penanganan COVID-19, Wabup Suaib Mansur Minta Luwu Utara Belajar dari India

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, LUWU UTARA-- Awalnya menjadi rujukan penanganan COVID-19 karena pemerintahnya tegas dalam penerapan protokol kesehatan, sehingga kasus COVID-19 terus melandai, dan juga menjadi sumber rujukan bagi negara lain dalam penerapan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro, tapi kini, negara India menjadi negara dengan kasus COVID-19 terbanyak kedua setelah Amerika Serikat.

India terlalu euforia pasca-vaksinasi COVID-19. Pemerintah India melonggarkan protokol kesehatan. Warga India bebas tanpa masker, berkumpul, bahkan melaksanakan ritual keagamaan yang melibatkan jutaan orang.

Lantas apa yang terjadi kemudian? India diterjang badai “tsunami” COVID-19. Bahkan lebih parah dari sebelumnya. Sebagian besar rumah sakit tak mampu lagi menampung pasien COVID-19 akibat okupansi yang melebihi kapasitas. Pasien COVID-19 yang meninggal pun mengalami peningkatan yang sangat pesat.

Nah, Pemerintah Republik Indonesia tentu tak ingin seperti India. Di tengah perkembangan COVID-19 yang kini mulai menggembirakan, kewajiban masyarakat adalah tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Hal ini pula yang melandasi Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, kembali mengingatkan seluruh Perangkat Daerah, pemerintah kecamatan, pemerintah desa/kelurahan, bahkan sampai dusun, untuk tidak berhenti mengimbau masyarakat agar tetap disiplin protokol COVID-19.

“Alhamdulillah, kasus aktif kita sudah nol. Meski persentase kematian tinggi, tapi angka kesembuhan kita sudah di atas nasional, yaitu 96,51%. Semua kecamatan kini zona hijau. Ini artinya, kinerja penanganan COVID-19 cukup menggembirakan,” tutur Suaib, saat memimpin Rakor Penanganan COVID-19, Kamis (29/4/2021), di Aula La Galigo Kantor Bupati.

  • Bagikan