Meski begitu, kata Suaib, kondisi seperti ini yang terkadang membuat masyarakat lengah. Protokol kesehatan dilonggarkan, masker sudah sering dilepas, kegiatan kumpul-kumpul terjadi di mana-mana. Semua laiknya normal kembali seperti semula. Sama persis di negeri Mahatma Ghandi, India.
Wabup Suaib Mansur tentu tak ingin prilaku minor di tengah pandemi itu terjadi juga di Luwu Utara. “Justru kondisi seperti inilah yang membuat kita sering lengah. Merasa sudah jauh lebih baik, lantas kita abai terhadap protokol kesehatan,” ujar Suaib mengingatkan.
“India itu sudah jauh lebih baik. Bahkan menjadi rujukan PPKM skala mikro. India juga merasa COVID-19 sudah bisa dikendalikan, tapi selanjutnya apa yang terjadi, peningkatan kasus terus meningkat secara eksponensial, tidak lagi linier. Loncatannya sungguh luar biasa. Hanya karena mereka mengabaikan protokol COVID-19,” sambungnya.
Untuk itu, ia mengimbau semua pihak, para Kepala Perangkat Daerah, Camat, Kepala Desa dan Lurah, agar pada setiap pertemuan selalu mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan.
“Mohon ini menjadi perhatian kita bersama, sesuai arahan bapak Presiden, di mana beliau selalu menyelipkan imbauan protokol kesehatan, serta bagaimana mempertahankan kondisi yang sudah mulai membaik dengan pengetatan protokol COVID-19. Nah, arahan ini sudah di-breakdown, minimal dengan PPKM berskala mikro,” pungkasnya.
Rakor Penanganan COVID-19 ini juga dihadiri unsur Forkopimda, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, para Kepala Perangkat Daerah, para Camat, serta para Kabag Setda. (rls)