"Mudah-mudahan dengan perhatian dan bantuan Bank Indonesia melalui pendekatan teknologi, produktivitas petani garam jeneponto dapat meningkat,"ujarnya.
Sementara itu Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sulsel, Since Erna Lamba menyampaikan perlunya koordinasi bersama pelaku usaha untuk mengatasi keterlambatan atau kekurangan stok kebutuhan pokok, penyimpangan atau penimbunan serta meminimalisir gangguan distribusi pasokan bahan kebutuhan pokok yang didukung dengan kesiapan moda angkutan, meningkatkan pengawasan barang beredar agar masyarakat terhindar dari barang kedaluwarsa, barang selundupan barang yang tidak aman dikonsumsi.
Ia juga mendorong pelaksanaan operasi pasar murah (OPM) khusus beras dengan menggunakan subsidi pemerintah, meningkatkan kerja sama perdagangan antar daerah, terutama untuk komoditas-komoditas penyumbang inflasi.
"Untuk menghindari kelangkaan dan lonjakan harga kita bisa melakukan kerja sama perdagangan antar daerah, misalnya telur bisa bekerjasama dengan kabupaten Sidrap,"ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan dalam menjaga inflasi dapat ditunjang dengan adanya strategi kerjasama dari seluruh OPD terkait, dengan begitu harga-harga kebutuhan bahan pangan akan relatif stabil dan ketersediaannya lebih dari tercukupi
"Setidaknya ada tiga strategi yang harus dilakukan dalam stabilitas inflasi yakni Menjaga ketersediaan pangan, menjaga stabilitas harga, menjaga distribusi serta membangun komunikasi efektif antar OPD dan stakeholder,"ujarnya.