Para kaum lanjut usai (lansia) juga tak luput dari hasil sidak timnya di lapangan. Mereka juga kerap dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas mengemis.
Serbuan pengemis musiman dari daerah lain juga tak terhindarkan. Tim Dissos Makassar memperkirakan eksodus mereka ke Kota Daeng lantaran aktivitas mengemis cukup menjanjikan. Terutama saat jelang Idulfitri.
"Jadi kami imbau kepada masyarakat untuk tak terlalu percaya. Hindari untuk memberi karena itu bisa menjaga kondusivitas kota," terang dia.
Tak hanya sampai di situ, modus baru terus dilancarkan. Temuan lainnya yakni, beberapa oknum juga meminta uang dengan kedok sumbangan. "Katanya untuk bantuan, nyatanya itu digunakan untuk pribadinya," sesal Vira.
Beberapa anjal dan gepeng telah diamankan. Mereka dapat pengarahan dari pihak kepolisian.
Lahan Bisnis
Wali Kota Makasar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan penanganan anjal dan gepeng dan yang serupa tetap akan jadi atensi. Salah satu hambatan, efektivitas kinerja dinas belum optimal.
"Kita benahi dahulu organisasi perangkat daerah (OPD). Internal dissos kita benahi," jawabnya.
Danny juga menilai aktivitas anjal dan gepeng yang bekerja secara terorganisasi harus bisa diurai. "Sudah jadi bisnis. Seperti ada calonya," ucap dia.
Jika resetting pemerintahan sudah jalan, kata Danny, program kerja yang terukur mesti harus berjalan. Untuk saat ini, penindakan atau penertiban untuk meredam aktivitas anjal dan gepeng harus dilakukan. (rdi)