FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Keberadaan anak jalan (anjal) serta gelandangan dan pengemis (gepeng) kian subue. Aktivitas mereka kian sulit terbendung.
Dinas Sosial (Dissos) Makassar telah membentuk tim gabungan yang terdiri Satpol PP dan kepolisian. Plt Kepala Dissos Makassar Asvira Anwar mengatakan momen Ramadan membuat mereka makin menjamur. Kerjanya cukup terorganisasi.
"Kami pun harus main kucing-kucingan. Kerja mereka cukup terorganisir. Jadi untuk memaksimalkan penanganan, gabungan yang kami bentuk sampai 25 orang, kami bagi tiga tim. Bergantung situasi yang kami hadapi saat itu," ujarnya, Minggu, 2 Mei.
Para anjal dan gepeng tersebar di beberapa pusat keramaian. Paling sering mangkal di area traffic light fly over. "Kalau kami mau lakukan sidak, mereka juga langsung bergerak cepat. Biasa tim baru sampai, sudah ada yang bergeser di area AP Pettarani di area Masjid HM Asyik. Jadi kalau mau ditindak kita harus senyap," katanya.
Vira menjelaskan, ragam modus yang dilancarkan para pengemis atau pun sejenisnya. Senjata utamanya, yakni memanfaatkan rasa iba atau belas kasihan.
Temuan tim gabungan Dissos, yakni para pengemis memanfaatkan anak-anak. Begitu pun juga balita. "Apa pun itu, yang penting orang kasihan," ucapnya.
Karena pundi-pundi uang yang mengalir dari mengemis, Vira menilai aktivitas ini dijadikan ladang bisnis. Timnya pun sempat mengungkap seorang wanita tertangkap basah tengah mengendarai sepeda motor.
Mereka bersama anak kecil yang kerap mangkal meminta-meminta. "Itu beberapa contoh. Kalau masalah di lapangan kita memang cukup kompleks," terang dia.