FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sekitar 20 persen struktur kepala sekolah tingkat SDN-SMPN akan kena pangkas. Mereka diganti.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan perilaku kepala sekolah (kasek) yang tak mencerminkan sikap sebagai tenaga pendidik menjadi alasan pergantian dilakukan.
Danny --sapaannya-- menjelaskan rapor merah yang diberikan kepada beberapa kepala sekolah tak diambil secara sepihak. Namun, telah melalui proses penilaian secara matang.
"Semua itu bagian dari resetting. Jadi kami tidak asal pangkas. Ada penilaian dimana kita menggantinya. Salah satunya jejak digital mereka di media sosial," ujarnya, kemarin.
Danny mengaku kecewa dengan sejumlah sikap kepala sekolah. Hasil penelusuran, ada kepala sekolah yang secara terang-terangan tak menunjukkan itikad baik di pemerintahannya. Ada yang menyerang Danny secara pribadi.
"Dan itu semua nanti yang akan kita ganti. Sekitar 20 persen. Jadi saat ini nama-nama yang kita evaluasi masih berproses dan dimumkan nanti setelah penerimaan peserta didik baru (PPDB)," katanya.
Evaluasi ini, kata Danny, tak menghambat persiapan Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar yang juga tengah bersiap menyambut pemberlakuan sekolah tatap muka. Begitu pun dengan persiapan PPDB.
Plt Kepala Disdik Makassar Nielma Palamba mengungkapkan pihaknya tidak akan menoleransi sikap kepala sekolah yang menunjukkan itikad tak baik kepada Danny.
Sikap itu mengindikasikan mereka tak ingin bekerja sama dengan Pemkot Makassar di bawah kepemimpinan Danny.
"Kalau sudah sampai menghina Pak Wali itu sudah luar biasa. Sangat tidak dibenarkan sebagai aparat. Nanti kita usut siapa mereka secara detail. Terutama jejak digital itu bisa kita dapatkan," katanya.