FAJAR.CO.ID, PINRANG -- Para petani tertatih di Bumi Lasinrang. Harga gabah anjlok. Bahkan Pembayaran dari pengusaha ke petani ikut-ikutan mandek. Makanya, dewan meminta para stakeholder, jangan diam saja.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pinrang, A.Pallawagau, menyampaikan, jika saat ini penyerapan gabah oleh Bulog tersendat. Tak ada lagi space sebab gudang kini telah penuh. Alhasil, berdampak pada harga gabah yang terjun bebas.
"Bulog prioritaskan serap dulu itu beras semua yang dari Pinrang," pinta A.Pallawagau dalam agenda RDP bersama para stakeholder (SKPD terkait, Bupati Pinrang & Bulog) di Kantor DPRD Kabupaten Pinrang, Jumat 7 Mei.
Menurutnya, Bulog bisa memanfaatkan sisa gudang yang ada. Sebab akan menjadi sangat fatal jika harga gabah anjlok berkepanjangan.
"Kalau memang ada gudang yang bisa dibenahi dan bulog kekurangan anggaran, saya kira Perpadi bisa bantu benahi, yang terpenting bagaimana beras dari Pinrang ini bisa terserap secepatnya untuk kembali menormalkan harga gabah," beber Legislator PKB itu.
Sementara itu Kadis Pertanian Pinrang, A.Tjalo Kerrang, menerangkan kondisi panen padi hingga saat ini sudah mencapai sekitar 80 persen. sedangkan harga gabah pada bulan Mei ini mengalami penurunan dari sekitar Rp4.500 per kilogram pada bulan April menjadi Rp4.200 pada Mei ini.
"Anjloknya harga gabah ini, karena rendahnya penyerapan beras oleh Bulog dan menumpuknya gabah di gudang-gudang pengusaha penggilingan padi," ungkapnya.