FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang sudah melebihi kapasitas. Saat bersamaan, produksi sampah naik signifikan selama libur Lebaran.
Truk yang setiap hari mengangkut sampah ke TPA Antang juga harus mengantre untuk bisa masuk. Hal ini berdampak pada terganggunya pengambilan sampah rutin warga.
Akibatnya, warga mengeluhkan bau yang dikeluarkan dari sampah yang menumpuk di sekitar rumah mereka. "Sudah dua hari tidak diambil. Saya juga bingung, biasanya lancar. Baru kali ini terjadi," keluh salah satu warga yang tinggal di sekitar Pasar Terong.
Saat dikonfirmasi ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, salah satu pegawai mengatakan truk sampah bukan lagi wewenang dinasnya, karena sejak 2015 sudah dioperasikan melalui kecamatan masing-masing.
Staf Kebersihan Pemerintah Kecamatan Bontoala, Hendra, mengatakan warga sebaiknya melapor ke kelurahan masing-masing jika ada sampah yang belum terangkut.
Kasi Kebersihan Kelurahan Wajo Baru Basrie mengatakan setiap hari truk sampah selalu beroperasi. Meskipun ada warga yang sampahnya masih belum diangkut, itu karena tidak membuang di tempat yang telah disediakan oleh kelurahan.
"Di sini banyak jalanan kecil, jadi (diharapkan) pengertian dari warga untuk menaruh sampahnya di tempat yang mudah dijangkau oleh petugas," pintanya.
Begitu pula dengan Arsyal, Staf Kebersihan Pemerintah Kecamatan Tallo mengatakan permasalahan overkapasitas TPA Antang bukanlah penghalang untuk pengambilan sampah rutin.
"Tidak mempengaruhi kinerja pengoperasian truk sampah, pengambilan sampah masih rutin dilaksanakan," ujarnya. (dar/zuk)