FAJAR.CO.ID, PAREPARE- PKK Kota Parepare berkolaborasi Pemerintah Kota berhasilmenurunkan kasus stunting (tengkes) atau gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis pada anak usia kurang dari lima tahun.
Penurunan angka tersebut lantaran masifnya penyuluhan yang dilakukan PKK Parepare melalui Pokja IV bekerja sama SKPD terkait, seperti Dinas Kesehatan, RSUD Andi Makkasau, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
Penurunan angka stunting tersebut diungkap Ketua PKK Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan saat membuka penyuluhan stunting secara virtual yang digelar Pokja IV PKK Parepare, Senin, (24/5/2021), kemarin.
Erna menyebutkan, pada tahun 2013 angka stunting di Parepare yaitu 39,6 persen, terakhir 2018 menurun menjadi 23,3 persen.
“Alhamdulillah lima tahun dari 2013 ke tahun 2018 diperoleh data bahwa sisa angka stunting di Parepare 23,3 persen. Semoga ini menjadi penyemangat dari kader PKK untuk lebih giat di tengah masyarakat untuk memberikan pendidikan, memberikan sosialisasi tentang bahaya stunting ini,” ujar Erna Rasyid Taufan.
Ketua Pokja IV PKK Parepare yang juga Direktur RSUD Andi Makkasau, dr Renny Anggraeny Sari menguraikan, pencegahan stunting di Kota Parepare secara terintegrasi melibatkan seluruh kader PKK Kecamatan dan Kelurahan.
Hal ini kata dia, menjadi bukti bahwa kader PKK sangat antusias menerima materi sebagai upaya pelibatan diri untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat utamanya, dalam pencegahan stunting.
“Dengan adanya kader-kader PKK ini sebagai jembatan untuk membantu pemerintah mengatasi masalah kesehatan yang ada di kota Parepare, utamanya stunting,”tandas dr Renny, sapaan Direktur RSUD Andi Makkasau Parepare ini. (*)