Kepala Kantor Wilayah, Harun Sulianto mengapresiasi program hafal Al-quran tersebut, dengan harapan WBP memperbaiki diri, menyadari kesalahannya agar menjadi warga negara yang baik dan berguna bagi dirinya, keluarga dan masyarakat selama dan setelah menjalani pidana.
“Semoga ini jadi bekal yang baik untuk reintegrasi sosial WBP kembali ke masyarakat setelah bebas nanti," Kata Kakanwil Harun.
Sementara itu, Kepala Ombudsman Perwakilan Sulawesi Selatan Subhan memberikan apresiasi pelaksanaan pembinaan di Lapas Narkotika khususnya kegiatan keagamaan.
Menurut Subhan saat dirinya berkunjung ke Rutan dan Lapas selalu siang , waktunya Sholat Dhuhur, dan itu tanpa pemberitahuan. "Yang saya saksikan para warga binaan melakukan sholat berjamaah, sampai harus buat tenda Karena peserta membludak. Jadi saya berfikir pembinaan keagamaan berhasil di hampir seluruh Lapas dan Rutan. Demikian juga untuk penganut agama lain, Kristen misalnya juga rajin ibadah, yang mungkin ketika diluar sebelum di LP jarang melakukan sholat berjamaah atau ke gereja,” Ungkap Subhan.
Menurut Subhan, yang harus disampaikan ke masyarakat, bahwa banyak kegiatan positif termasuk pengajian dan penghafal Al Qur'an didalam lapas dan rutan, sehingga stigma negatif terhadap LP bisa hilang secara perlahan dan mendapat dukungan semua pihak. (rls)