Penting bagi dia untuk selalu menekankan hal itu, karena STQH kali ini masih dalam kondisi pandemi yang belum bisa dikendalikan. Bupati juga meminta peserta STQH tetap fokus bertanding dan menjaga nama baik daerah.
“Kualitas anak-anak kita tak diragukan lagi karena sudah melalui proses seleksi yang cukup ketat. Tinggal latihan kecil dan pendampingan yang perlu dijaga. Mari kita menjaga diri, terutama menjaga nama baik daerah,” tutup Indah..
Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Luwu Utara, Nurul Haq, menyebutkan kafilah STQH XXXII Kabupaten Luwu Utara berjumlah 25 orang, batas maksimal yang diberlakukan panitia STQH XXXII Sidrap. 25 orang itu, sebut dia, terdiri dari Qori dan Qoriah 4 orang, hafiz dan hafizah 1-30 juz (9) dan penghafal 100 hadist (2) putra dan putrid, kemudian pendamping sekaligus pembina (7), dan official (3). Jumlah keseluruhan 25 orang.
“Semoga kegiatan STQH ini bermanfaat bagi kita semua, dan lebih penting bermanfaat bagi daerah kita sendiri,” ucap Kakan Kemenag Luwu Utara, Nurul Haq.
Sekadar diketahui, STQH XXXII Kali ini mengambil tema "Dengan STQH XXXII Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, Kita Wujudkan Generasi Quran yang Sehat, Inklusif dan Berkarakter di Masa Pandemi.” (rls)