Untuk penerapan 5M, kata Danny menjelaskan, tugas dari Satgas Raika. Selanjutnya, status pemeriksaan ke masyarakat ada Satgas Detektor. Dan tugas Covid Hunter melaksanakan tracing, testing dan treatment.
"Kerjanya, bila ada suspek, apalagi kalau ada terkonfirmasi, maka yang bersangkutan akan diperiksa, termasuk tempat dicurigai, daerah cepat tularnya, pertama di rumah tinggalnya, kedua tempat kerja, dan ketiga tempat kumpulnya," ucap dia menjelaskan.
Satgas Covid Hunter ini didalam. komposisinya terdapat tujuh orang bertugas per kelurahan masing-masing, ada tim dokter, relawan hingga petugas TNI-Polri yang ikut membantu saat bertugas di lapangan. Selain itu, satgas juga mendapat pengawasan dari tim Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar.
Saat ditanyakan apa perbedaan Satgas Covid Hunter dengan tim patroli, kata dia, Satgas pemburu siap dipanggil masyarakat dengan bergerak cepat, berbeda dengan tim patroli hanya menunggu laporan lalu ditindaklanjuti dengan membubarkan kerumunan.
"Kalau patroli itu lain, jaga kota namanya. Kalau ini tidak (Covid Hunter), mencari suspek, dengan bukti pemeriksaan. Makanya kita siapkan 200 ribuan antigen. Untuk PCR sedang diadakan reagennya. Kita juga ada bantuan dari BNPB satu alat PCR," katanya.
Selain itu, Pemkot Makassar telah bekerja sama dengan pihak Fakultas Kedokteran Unhas, dengan menyiapkan 16 tempat pemeriksaan labolatorium PCR, tentunya di awasi IDI. Insya Allah, tambah Danny, semua bisa membantu prosesnya setelah dilakuan testing antigen, dilanjutkan tes Swab PCR guna memastikan status warga untuk dimasukkan pada aplikasi mobile Makassar Recover.