"Kami mendukung program ini, untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada pelaku usaha kecil termasuk pedagang pasar dan diharapkan dapat meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat pra sejahtera,” kata Rapsel Ali.
Menurut Rapsel, dari 57 juta pengusaha Ultra Mikro di Indonesia, Baru 20 persen diantaranya yang mendapatkan layanan dari institusi keuangan formal. Padahal 80 persen segmentasi ekosistem Ultra Mikro didominasi oleh petani, pedagang tradisonal, pemilik toko dan pekerja lepas.
Di satu sisi, Pelaku ultra Mikro dan UMKM ini merupakan tulang punggung dan kunci pemulihan ekonomi Nasionalsehingga harus diselamatkan dari tekanan dampak pandemi covid 19. Harapannya pelaku usaha ultra mikro dapat bangkit berkembang serta naik kelas.
"Sinergi ini mengolaborasikan kekuatan dan mensinergikan keahlian dalam satu rumah besar agar bisa membantu sebanyak banyaknya pelaku usaha kecil supaya mereka bisa segera bangkit. Karena merekalah tulang punggung dan kunci pemulihan ekonomi nasional.”
Rapsel menegaskan jiwa dan semangat dalam sinergi ekosistem sektor ultra mikro ini adalah gotong royong dan tolong menolong. Manfaat positif dari sinergi BUMN Ultra mikro ini, lanjut Rapsel tentunya akan dirasakan para pelaku Usaha Mikro karena mereka berpeluang besar mendapat akses pembiayaan dengan lebih mudah dan lebih terjangkau dimasa depan.
Akses dan biaya yang lebih terjangkau bisa terjadi karena sinergi BRI, PNM dan Pegadaian akan menurunkan biaya dana (Cost Of Fund) dan biaya investasi dari ketiga entitas tersebut.