Fajar.co.id. Luwu Utara -- Apa yang ditakutkan dari adanya bencana non alam, pandemi COVID-19, yang melanda secara global, terbukti. Selain sektor Kesehatan, sektor yang juga paling terdampak adalah sektor Ekonomi. Sepanjang 2020 sampai medio 2021, pertumbuhan ekonomi nasional terus mengalami kontraksi, menyebabkan percepatan pembangunan berjalan tidak sesuai harapan. Sendi-sendi perekonomian melemah. Situasi ekonomi nasional ini tentunya berdampak sampai ke daerah.
Untuk itu, pemerintah, melalui Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, berharap seluruh Kepala Daerah segera melakukan langkah-langkah pemulihan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat di tengah pandemi. “Tahun 2020, negara kita diserang oleh bencana non alam pandemi COVID-19. Bencana ini terbesar sepanjang sejarah karena yang terdampak bukan hanya sektor Kesehatan, tapi juga ekonomi,” kata Menteri Tito Karnavian dalam sambutannya saat membuka Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bagi Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota Petahana, Senin (7/6/2021).
Tito mengungkapkan, beberapa kegiatan yang sudah direncanakan terpaksa harus ditunda, bahkan ada yang tak bisa dilaksanakan sebagai akibat terjadinya kontraksi ekonomi. “Pandemi ini merubah rute kita dalam mempercepat pembangunan. Ada beberapa kegiatan yang tidak bisa kita eksekusi karena kontraksi ekonomi. Nah, sama halnya di daerah juga mengalami hal demikian selama setahun lebih,” jelas dia. Olehnya itu, mantan Kapolri ini meminta Kepala Daerah mengambil langkah-langkah pemulihan agar keadaan ekonomi menjadi normal.