FAJAR.CO.ID. Luwu Utara -- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara terus menggenjot pembangunan hunian tetap (huntap) bagi penyintas banjir bandang. Berdasarkan data awal, rumah rusak berat akibat banjir bandang sebanyak 1.019 unit, tetapi setelah dilakukan verifikasi ulang oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP), dibantu tim dari BPBD dan DPRKP2, kemudian jumlah 1.019 unit ini menyusut menjadi 1.005 unit.
Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara, Muslim Muhtar, mengutarakan bahwa setelah dilakukan verifikasi oleh APIP, terjadi penyusutan sebanyak 14 unit, sehingga total untuk pembangunan huntap di Luwu Utara sebanyak 1.005 unit. “Terjadi penyusutan karena ada yang dobel dan ada pula yang tidak memiliki lokasi atau tidak diketahui di mana tempatnya,” jelas Muslim, melalui ponselnya, Selasa (8/6/2021), di Masamba.
Muslim menyebutkan, 1.005 unit huntap tersebut sudah termasuk 50 unit bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada 2020 lalu. Selebihnya, 955 unit, akan dibangun tahun ini. “Sesuai harapan ibu Bupati, pengerjaan pembangunan huntap selesai di akhir tahun,” sebut Muslim. Rincian 1.005 unit huntap ini, sebut dia, adalah; 897 unit dari BNPB Pusat, 72 unit dari Kementerian PUPR, dan 50 unit dari Pemprov Sulsel.
Sebelumnya, juga telah dilakukan Rapat Koordinasi Pembangunan Huntap yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Armiadi, di Ruang Rapat Sekda, dan dihadiri beberapa pihak terkait. Rapat tersebut dilakukan sebagai bukti keseriusan Pemda Luwu Utara untut mempercepat pembangunan huntap bagi korban bencana banjir bandang. Armiadi berharap, semua lokasi yang sudah melalui tahapan verifikasi, harus aman dari potensi bencana.