FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Perusahan Umum Daerah Air Minum Kota Makassar bersama Kejari menandatangani piagam kerjasama dalam bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.
Kerjasama ini bertujuan mengamankan dan mengejar seluruh aset yang dikuasai pihak ketiga.
Direktur Utama PDAM Makassar, Hamzah Ahmad mengatakan sudah intens berkomunikasi dengan Kejari Makassar sejak tahun 2011.
"Problematika perusahaan ini sangat banyak sebab itu kami butuh pertimbangan dan batuan hukum dari Kejari Makassar," kata Hamzah, Rabu (9/6/2021).
Menurut Hamzah, saat ini, banyak aset perusahaan yang tengah dikuasai pihak ketiga. Khususnya masalah tanah.
Sepanjang Jalan Racing Center hingga Bukit Baruga merupakan aset PDAM yang dikuasai pihak ketiga. Juga aset yang berada di kompleks PDAM di Jalan Ratulangi.
Begitu pun dengan aset PDAM yang ada di kecamatan dalam bentuk tanah tapi dikuasai pihak ketiga.
"Kami berharap kerjasama ini ditingkatkan karena yang belum tersentuh hingga saat ini adalah pengembalian aset," kata Hamzah, Rabu, 9 Juni 2021.
Selain itu, Hamzah berharap bantuan Kejari dalam hal pendampingan hukum terkait dengan utang dan penagihan di PDAM Makassar.
Sementara, Kepala Kejari Makassar Andi Sundari mengatakan bentuk pendampingan dari Kejari ke PDAM berbasis pada kepercayaan.
"Masih banyak stigma apabila memberikan masalah ke Kejari akan disidik. Padahal Kami selaku pengacara negara selalu menjaga rahasia klien," kata Andi Sundari.
Terkait aset PDAM yang dikuasai pihak ketiga, Andi Sundari mengatakan hal itu sudah menjadi perhatian pihak Kejari untuk melakukan pengamanan dan pengawalan.