Mr. Dennis Kao sebagai perwakilan Taiwan International Center Development Fund (ICDF) menyampaikan alasan pemilihan Kembali Sulawesi Selatan sebagai lokasi program ini.
“Mengapa kami memilih Sulsel karena sebelumnya kami belum pernah datang kesini untk kerjasama, baik dengan petani lokal maupun pemerintah lokal. Taiwan technical mission sudah bekerja di indonesia lebih dari 40 tahun. Jadi ini adalah kali pertama kami datang ke sini (sulsel). Indonesia timur adalah salah satu wilayah penting di Indonesia, khususnya Sulsel, dalam bidang pertanian. Jadi inilah alasan mengapa kami datang ke sini,”tegas pria berkebangsaan Taiwan ini.
Hari terakhir (13/7) Pelatihan Penangkaran Benih Padi Penanaman I (Program II) tahun 2021 membekali peserta dengan materi yang berfokus pada pemasaran dan smart agriculture yang berlangsung mulai pukul 08.00 – 11.15 WITA yakni Teknologi Penanganan Panen oleh Prof. Dr. Ir. Elkawakib Syam’un, MP, Kelembagaan Petani Penangkar oleh Ir. Darwis Ali, MS, Prospek Pemasaran Benih Padi oleh Dr. Ir. Idris Sumasse, M.Si, dan Pemanfaatan Drone sebagai Bagian dari Smart Agriculture oleh Balai Penelitian Tanaman Serealia.
Muh. Irsan, salah satu peserta yang merupakan petani dari Kab. Soppeng mengungkapkan rasa senangnya telah ikut dalam pelatihan ini dan berharap bahwa materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan petani.
Selaku penanggung jawab kegiatan sekaligus koordinator CoE perbenihan padi, Prof. Dr. Yunus Musa, M.Sc. berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para peserta pelatihan.