Sementara itu, Praktisi Hukum Unhas, Dr Sakka Pati mengatakan, sejak dulu narkoba begitu mengerikan. Penanganan dan perhatian sangat dibutuhkan. Generasi muda atau mahasiswa harus menjadi perhatian pemerintah maupun pihak terkait agar tidak terpapar narkoba.
"Sasaran empuk narkoba juga ada di kalangan mahasiswa dan generasi muda. Ini harus menjadi perhatian. Mahasiswa dan generasi muda akan menjadi ujung tombak negara nantinya," katanya.
Dia juga mengharapkan, agar penegak hukum tidak tebang pilih kepada para pengedar. Tidak tebang pilih apalagi tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan efek jera kepada para pengedar dan pengguna.
Dilanjutkan lagi oleh Ghiri Prawijaya. Dia mengungkapkan strategi BNN. Pertama adalah pemberantasan atau penangkapan kepada pengedar maupun pemakai.
Kemudian merubah mindset atau cara berfikir. Nantinya akan ada program desa Bersih Narkoba (Bersinar) dari BNN dengan menggunakan dana CSR.
"Kita akan melakukan tracking kepada para pengguna atau pengedar. Pengguna akan direhabilitasi dan pengedar akan kita tangkap. Kemudian kami akan latih penyuluh agar pencegahannya efektif," kata dia.
Dilanjutkan lagi Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin, kini Bantaeng terus melakukan upaya pemberantasan narkoba. Pemkab Bantaeng juga bekerjasama dengan lembaga pemuda dan keagamaan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba.
"Pemberantasan narkoba adalah tugas seluruh lapisan masyarakat. Kami juga memanfaatkan media massa, media sosial, forum anak di Bantaeng agar edukasinya sampai ke masyarakat," jelasnya.