FAJAR.CO.ID, BONE -- Di Bumi Arung Palakka, Bone jika anda sangat mempedulikan janda, maka pemerintah daerah akan mengganjarnya dengan penghargaan.
Eiittsss. Pikiranmu jangan dibawa traveling dulu. Janda yang dimaksud bukan status. Tetapi Janda ini adalah Peduki Jarak Persalinan Bunda. Silakan jalan-jalan di Puskesmas Ajangale. Daerah utara Kabupaten Bone untuk melihatnya.
Peduli Janda masuk 10 besar finalis inovasi daerah sektor pelayanan publik. Itu dibuat karena masih ada ibu yang bersalin di UPT Puskesmas Ajangale dengan kondisi 4 Terlalu. Terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak.
Kepala UPT Puskesmas Ajangale dr Andi Zaenal syahid menerangkan, rendahnya pemahaman masyarakat tentang penggunaan alat KB khususnya Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), dan ada yang berpendapat bahwa dengan ber-KB akan susah untuk melahirkan
"Padahal tujuannya ini sebagai salah satu cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi KB. Ketika bisa dicegah tentu akan mencegah terjadinya stunting," katanya Rabu (16/6/2021).
Kata dia, Peduli Janda ini, inovatornya tiga orang yakni, Sulviah, Rika, dan Andi Sugianti. Semua itu sudah bidan terlatih di UPT Puskesmas Ajangale. Ini adalah model gerakan pemberdayaan masyarakat khususnya lintas sektor di tingkat kecamatan sampai di desa dan kelurahan.
Untuk mengajak masyarakat peduli terhadap kesehatan ibu dan anak, khususnya terhadap yang berhubungan dengan persalinan yang aman dan selamat. Dan sejak adanya ini angka stunting berkurang.