"Jeneponto termasuk daerah yang rentan terjadi pernikahan dini, ini akan kami jadikan topik dalam study kasus selama kegiatan berlangsung," ujarnya.
Sementara itu bupati Iksan Iskandar yang juga sekaligus selaku ketua MD KAHMI Jeneponto dalam sambutan menyampaikan harapan besar kepada pengurus HMI lebih khusus KOHATI agar mampu mencetak kader-kader perempuan yang unggul dengan misi keindonesiaan, kebangsaan, dan kemanusiaan.
"Dengan melihat problematika kemanusiaan lebih khusus keperempuanan saya berharap melalui pelatihan ini lahir kader-kader berkualitas yang mampu menjawab tantangan kritis kehidupan, sesuai tema kegiatan,"harap bupati.
Bupati yang juga mantan pengurus HMI itu juga menjelaskan pentingnya menggalakkan kegiatan berbasis pengembangan sumber daya manusia lebih khusus kaum perempuan.
"Jumlah penduduk jeneponto kurang lebih 400 ribu jiwa dan lebih banyak perempuan, kedepan perlu kerja keras bersama dalam pengembangan SDM lebih khusus kaum perempuan,"ujarnya.
Diakhir sambutan bupati Iksan Iskandar meminta setiap kader HMI agar mampu berfikir kritis dan bertindak solutif sesuai dengan nafas perjuangan HMI.
"Jeneponto perlu dibangun oleh tangan-tangan perempuan, karenanya saya berharap HMI mampu mencipta kader-kader terampil kedepannya," tutup Iksan.
Turut hadir Ketua TP. PKK Hj. Hamsiah Iksan, kepala dinas PU H. Arifin Nur, Kepala Badan Kesbangbol Syarbini Mattewakang, kepala dinas pemberdayaan perempuan, Kabid Kabag Protpim dan Kabid Humas Kominfo serta beberapa perwakilan organisasi kemahasiswaan lainnya. (rls)