“Pelibatan kaum perempuan dalam inovasi Getar Dilan bisa membantu pemenuhan konsumsi rumah tangga di tengah pandemi COVID-19. Dampak dari inovasi ini sangat besar, utamanya dalam pemenuhan konsumsi rumah tangga di tengah pandemi,” kata Indah.
Hal senada dikatakan Wakil Bupati, Suaib Mansur. Menurutnya, inovasi Getar Dilan adalah salah satu lokomotif perekonomian dalam rangka pengentasan kemiskinan.
“Salah satu strategi kita dalam meningkatkan sektor perekonomian di Kabupaten Luwu Utara adalah dengan melakukan intervensi terhadap orang miskin. Sebagai contoh, inovasi Getar Dilan. Inovasi ini sasaran dan targetnya adalah orang miskin dan semua bantuan yang diberikan dapat diakses dan dirasakan manfaatnya oleh orang miskin,” kata Wakil Bupati Suaib Mansur yang juga mantan Kepala Dinas PUPR Pemda Luwu Utara ini.
Sekadar diketahui, inovasi TOP 99 adalah sebuah capaian tertinggi inovasi pelayanan publik di Indonesia yang merupakan hasil kompetitif seleksi KIPP melalui Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik). KIPP Sinovik adalah sebuah kompetisi inovasi tahunan yang dilaksanakan Kementerian PAN-RB dalam rangka menumbuhkan inovasi pelayanan publik, sekaligus percepatan peningkatan kualitas pelayanan dalam mendukung kebijakan reformasi birokrasi. (rls)