Direktur Politeknik Pariwisata Makassar Muhammad Arifin mengatakan kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno beserta jajaran menunjukkan komitmen pemerintah tentang pengembangan sumber daya manusia khususnya pada sektor pariwisata.
"Tidak ada jalan lain, bahwa kita harus berkolaborasi, berinovasi, dan beradaptasi. Inilah yang kami jadikan rujukan sehingga kami mempertemukan semua asosiasi di bidang kepariwisataan untuk sama-sama memberikan masukan bagaimana pengelolaan lembaga ini supaya kedepannya tidak tertinggal perkembangan," kata Muhammad Arifin.
Terkait lulusan Poltekpar Makassar, Muhammad Arifin mengatakan pandemi tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Karena standardisasi kurikulum Poltekpar Makassar berlandas terhadap dua hal.
Yakni kurikulum untuk pendekatan kerja dan yang kedua pendekatan bagi lulusan Poltekpar untuk menjadi seorang entrepreneur yang membuka lapangan kerja.
"Sekarang dominan lulusan justru mereka membuka lapangan kerja sendiri. Itu kadang yang terlupakan bahwa kurikulum di Poltekpar adalah seperti itu. Keterampilan bukan hanya kerja, tapi membuka lapangan kerja," kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa pandemi tidak mengurangi minat masyarakat untuk berkuliah di ilmu pariwisata, khususnya Poltekpar Makassar. Dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (SBMPTNP) tahun ini, Poltekpar Makassar membuka kuota sebanyak 650.
"Tapi peminatnya lebih dari 2.000 dan yang mendaftar lebih dari 900," kata Muhammad Arifin.(wis)