FAJAR.CO.ID,MAROS -- Focus Group Disscussion (FGD) digelar tim peneliti Departemen Arkeologi Unhas Sabtu, 19Juni di Taman Arkeologi Leang-leang Maros
Kegiatan yang diketuai Yusriana ini sekaitan dengan hibah penelitian Dosen Penasehat Akademik dari LPPM Unhas.
Dalam kegiatan FGD ini mengangkat tema Dampak Pemanfaatan situs Purbakala Kompleks Leang-Leang Maros sebagai objek destinasi wisata.
Dimana kegiatan FGD ini menghadirkan stakeholder di antaranya pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Sulsel dihadiri Kepala dan staf unit Pelestarian Kawasan Gua Prasejarah Maros Pangkep, Rustan, Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Maros, Yusriadi Arief serta juru pelihara Kompleks Leang-leang dan beberapa tokoh pemuda setempat yang merupakan anggota FPK Sampeang.
Dari FGD tersebut diperoleh informasi bahwa masyarakat merasakan dampak positif sejak dibukanya Leang-leang sebagai objek wisata, seperti perbaikan infrastruktur (akses jalan) selain itu situs Leang - leang menjadi wadah inspirasi tumbuhnya ekonomi kreatif seperti seni lukis bakar yang mulai dirintis oleh FPK Sampeang.
Kabid Pariwisata, Yusriadi Arief mengatakan Taman Purbakala Leang-leang telah menjadi destinasi populer di Maros yang tiap tahun mencapai bahkan melampaui target pendapatan.
Sementara itu, Kepala Unit Pelestarian Kawasan Gua Maros Pangkep, Rustan mengatakan pemanfaatan situs Taman Purbakala akan difokuskan sebagai objek wisata edukatif.
Harapannya masyarkat sekitar situs Leang-leang dapat menangkap peluang bidang pariwisata dimana situs Leang sebagai penghubung antara objek destinasi Bantimurung dan Rammang-rammang.