Sementara Kadis Pendidikan Lutra, Jasrum, mengatakan, Bank Sampah BNI akan fokus dulu kepada siswa SD dan SMP. Mengingat kedua jenjang pendidikan ini masih dalam kewenangan Pemda. “Ini kan baru pengenalan. Jadi, untuk sementara siswa SD dan SMP dulu yang kita ajak menabung di Bank Sampah. Nah, hasil penjualan sampah yang dikonversi menjadi uang ini, kita harap para siswa membuka Buku Rekening Bank Sampah melalui BNI,” papar Jasrum.
Ia menyebutkan, apa yang dilakukan BNI dan Pemda Lutra adalah bagian dari upaya keduanya mengajak peserta didik untuk peduli lingkungan sekitar dengan senantiasa mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. “Tapi ini tidak hanya berlaku untuk para siswa saja, masyarakat lain pun bisa menabung di Bank Sampah, termasuk para guru. Nah, ke depan juga akan ada kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait hal ini,” pungkasnya. (rls)