Lelaki Kalong

  • Bagikan

“Engkau telah terpilih, Makkawali”

Tak ada satu kata pun dari bibir Makkawali, sanregonya diletakkan di balai-balai. Ia terus memandangi wanita itu. Makkawali terpesona. Seperti dirinya telah kena sihir. Makkawali, engkau kini telah menjadi suamiku. Begitu wanita itu menjelaskan kepada Makkawali. Mata Makkawali tetap menatapnya. Hampa.

***

Kehampaan tatapan Makkawali pada perempuan itu membuatnya hilang kesadaraan. Giginya mengeluarkan taring, tubuhnya mengecil. Dan di belakang punggungnya tumbuh dua sayap hitam. Sambil mendekati perempuan itu tubuhnya berangsur menjadi hitam, tubuhnya semakin kecil, sedang perempuan itu telah menjelma menjadi Kalong, begitupula Makkawali, telah berubah menjadi kalong dan terbang bersama Ratu Kalong dan bergelantung di pohon. (*)

Taman Kalong, Soppeng, 7 Nov 2020

Indra Anwar, Seorang guru yang kesehariannya mendidik di MTs. Negeri 1 Maros. Sebagai salah satu penulis puisi pada antologi “API”, Penulis pada angtologi Titipan Langit, penulis pada antologi puisi Kalubampa, penulis pada Antologi Puisi Mozaik Rasa 100 Guru Nusantara.

  • Bagikan