Kadisdik Sulsel Muhammad Jufri mengatakan kendala terbesar tahun ini terjadi pada hari pertama. Server down. Antusias masyarakat yang langsung menyerbu situs PPDB tidak bisa diantisipasi sehingga server kewalahan menghadapi 3.000-an akses setiap menit.
"Untuk itu, kami segera berbenah dengan menyatukan server, tidak ada lagi interkoneksi," ujarnya.
Selain itu, interkoneksi jaringan antara server Disdukcapil, Disdik, dan Telkom membuat banyak siswa yang tidak bisa melanjutkan pendaftaran ke tahap selanjutnya. Untuk itu, pihaknya memutuskan untuk menyatukan server.
Sementara itu, terkait gangguan atau permasalahan pada sistem IT PPDB, dinilai praktisi IT Cybermakassar.com, Hamka, dinilai
bukan karena masalah jaringan pada pengunjung website.
Menurutnya, masalah yang sering terjadi pada sebuah aplikasi berbasis online yang mempunyai pengunjung yang banyak, biasanya karena kesalahan pada singkronisasi data.
Tak hanya itu, beber Hamka, bisa juga karena masalah server down akibat pengunjung yang banyak, atau serangan Distributed Denial of Service (Ddos) Attack dan hal teknis lainnya.
Untuk menghindari gangguan seperti itu, kata dia, para Developer IT sebelum mempublish suatu project aplikasi atau website, perlu ada manajemen teknologi yang baik agar tidak terjadi masalah yang diinginkan.
Terpisah, Pengamat pendidikan sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM), Abdul Saman, menjelaskan, masyarakat dituntut juga bersabar dalam permasalahan PPDB.
"Di satu sisi kita belum bisa memaksimalkan jaringan internet kita," bebernya. Belum lagi, kata dia,masih ada budaya kita the power of kepepet.