Semua Warganet Adalah Pendakwah, Karenanya Kemas Secara Positif dan Kreatif

  • Bagikan

Tampil sebagai pembicara ketiga yaitu Abdul Rifai yang membawakan paparan kultur digital dengan tema “Literasi dalam Berdakwah di Dunia Digital”. Kata dia, lebih dari 60% warganet di Indonesia sangat rentan termakan isu hoaks. “Oleh karena itu, masyarakat harus meningkatkan kehati-hatian dengan mengecek sumber informasi serta memeriksa keaslian foto yang tersedia dalam sejumlah platform atau situs,” pesannya. 

Terakhir, paparan tentang keamanan digital disampaikan oleh Amy Rahmi yang mengambil tema “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Dalam materinya, ia memberikan beberapa kiat dalam membuat konten berkualitas, diantaranya menyiapkan konten yang orisinil dan kreatif, memilih topik dan judul yang menarik, serta selalu meningkatkan kualitas. "Buatlah konten yang ringan yang tidak membuat kening berkerut," kata Amy. 

Pelaksanaan webinar episode kedua di Mamuju Tengah menarik minat peserta yang hadir secara virtual. Salah satunya, Nuning Andriati yang bertanya tentang program apa saja yang disiapkan Kementerian Agama agar pendakwah bisa menyampaikan materi dakwah yang ramah. Abdul Rifai mengatakan, pembatasan materi dakwah sejatinya tidak diatur secara spesifik oleh pemerintah. Namun begitu, Kementerian Agama dan lembaga terkait lainnya tentu selalu mengimbau agar setiap dakwah memberikan informasi yang positif dan tidak menimbulkan perpecahan antar pemeluk agama atau kelompok. Pada acara tersebut, panitia menyediakan voucher dengan nilai masing-masing Rp100.000 untuk 10 penanya terpilih.

  • Bagikan