FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pembalakan liar di Sulawesi Selatan nyatanya mengalami peningkatan di masa pandemi Covid-19.
Jaringan Jurnalis Advokasi Lingkungan (Jurnal) Celebes menemukan, pembalakan liar (illegal logging) di Sulsel meningkat hingga 70 persen dibanding masa sebelum Covid-19.
Yang menarik perhatian adalah terlibatnya oknum-oknum tertentu yang memotori aktivitas pembalakan liar.
Direktur Jurnal Celebes, Mustam Arif mengatakan, selama ini ditemukan keterlibatan oknum DPRD yang memotori pembalakan liar di dua daerah yakni di Kabupaten Takalar dan Kabupaten Soppeng.
"di Soppeng itu ada pembalakan liar. Setelah diusut ternyata ada oknum anggota dewan. Bukan hanya di Soppeng. Beberapa bulan yang lalu juga di Takalar, salah satu anggota dewan diproses di Polda karena melakukan pengrusakan lingkungan," katanya kepada Fajar, Kamis, (1/7/2021).
Ia menjelaskan, keterlibatan oknum dewan didapatkan setelah pelaku lapangan mengungkapkan aktor-aktor di belakangnya. Hanya saja, kebanyakan yang menjalani proses hukum adalah pelaku lapangan.
"Ditangkap pelaku lapangannya. Setelah diusut ada di belakangnya. Dan yang di belakangnya adalah seorang tokoh, ternyata anggota dewan. Fenomena ini menarik juga ditemui. Kadang-kadang memang dari luar atau orang yang melakukan tindakan memanfaatkan masyarakat lokal sebagai pelaku lapangan. Cilakanya yang ditangkap itu adalah orang-orang lapangan," jelasnya.
Lebih lanjut kata Mustam, berdasarkan temuan juga dari Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum - KLHK), pelaku lapangan kebanyakan pasang badan karena diduga sudah ada kesepakatan dengan oknum yang ikut bermain.