“Saya mewakili warga desa dan juga Kelompok Tani Parangta’juru mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Yayasan Hadji Kalla karena telah memilih desa kami untuk program pendampingan ini, saya selaku kepala desa menjamin dan akan mengawasi langsung program ini, dan saya yakin bahwa apa yang kita kerjakan ini akan bisa membawa manfaat untuk masyarakat luas”, tandasnya.
Sementara itu, Sahariah, selaku wakiil dari UPT BPP (Unit Pelaksana Teknis Balai Penyuluhan Pertanian) Kanreapia, menjelaskan bahwa dari puluhan kelompok tani yang ada di wilayah Kecamatan Tomblopao, Kelompok Tani Parangta’juru menjadi satu-satunya kelompok yang lolos dalam screening dan siap untuk menjalankan program pendampingan tersebut.
Erny Nurdin, Manager Bidang Economic & Social Care; Yayasan Hadji Kalla menjelaskan bahwa dalam program ini, ada 1.000 bibit alpukat varietas unggul dengan nama “Wina dan Kalibening”, yang akan diberikan kepada warga untuk ditanam dan dilakukan program produksi pembibitan.
Bibit-bibit yang diberikan oleh pihak Yayasan Hadji Kalla adalah varietas unggul yang bisa hidup di ketinggian 900 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut, bibit tersebut dipilih mengingat bahwa lokasi Desa Tonasa yang berada di ketinggian tersebut.
“Bibit ini ada dua jenis, namanya Wina dan Kalibening, di mana keduanya cocok untuk di tanam di ketinggian 900 hingga 1.200 meter”, jelas Erny.
Dia melanjutkan bahwa program ini bersifat pemberdayaan dan jangka panjang, para petani tidak hanya diberikan bibit secara cuma-cuma, namun diberikan tanggung jawab untuk bisa menghasilkan bibit serupa yang juga unggul agar bisa kembali digunakan oleh Yayasan Hadji Kalla menjalankan program yang sama di lokasi lain.