Ia juga memastikan bahwa bantuan benih yang disalurkan oleh KKP ini merupakan benih berkualitas yang dihasilkan melalui induk–induk unggul, dimana penentuan penerima bantuan merupakan hasil verifikasi yang dilakukan oleh BPBAP Takalar bersama tim teknis dari Dinas Perikanan Sinjai.
“Ikan nila menjadi salah satu komoditas favorit masyarakat Indonesia karena memiliki beberapa keunggulan seperti tekstur daging baik dan tebal serta citarasanya yang lezat. Selain itu komoditas ini juga menjadi pilihan bagi para pembudidaya karena tergolong mudah untuk dibudidayakan secara masal dan memiliki harga jual yang relatif stabil," tuturnya.
Di samping itu, Haris menilai bahwa pengembangan nila salin juga menjadi langkah pemerintah untuk menghidupkan produktivitas tambak tradisional sehingga perekonomian dapat terus bergerak. Dengan lahan tambak yang produktif akan memperluas lapangan kerja serta memperbaiki perekonomian masyarakat pembudidaya ikan.
Terpisah, Bupati Andi Seto Asapa (ASA) berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik agar memperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Apalagi di situasi pandemi Covid-19 yang berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat.
“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi kelompok budidaya ikan air tawar di Kabupaten Sinjai serta dapat meningkatkan hasil produksi ikan di tengah pandemi Covid-19,” ucapnya. (sir)