Saring dan Cek Fakta Sebelum Berbagi

  • Bagikan

Berikutnya, Reynaldo Joshua Salaki menyampaikan materi berjudul “Sudah Tahukah Kamu Dampak Penyebaran Berita Hoaks?”. Ia membagikan cara agar tidak terpapar hoaks, seperti selalu mencari berita atau informasi dari sumber terpercaya. Jika menerima berita bohong, Reynaldo menyarankan 5 langkah: perhatikan judul berita, periksa fakta, validasi dengan kerabat, cermati alamat situs, dan cek keaslian konten. “Hoaks bukan hal baru, tersebar dengan sangat cepat, bahkan viral karena kemudahan media sosial,” katanya.

Sebagai pemateri ketiga, Stanley David Karouw membawakan tema tentang “Mengenal dan Menangkal Hoaks”. Menurut dia, hoaks adalah kepalsuan yang sengaja dibuat untuk menyaru sebagai kebenaran. Selain hoaks, ada juga yang disebut disinformasi, misinformasi, dan malinformasi. Hoaks banyak menyebar terutama lewat media sosial, aplikasi percakapan, dan situs web. Topik hoaks terbanyak adalah politik, SARA, dan kesehatan. “Internet sebagai alat saja. Nilai moralnya ditentukan oleh pengguna,” ujarnya.

Adapun Stevi Adrian Nangon sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Apa itu Internet Sehat?”. Stevi dalam presentasinya mengajarkan bagaimana menciptakan internet sehat di lingkungan keluarga. Beberapa poin pentingnya yaitu bijaksana dalam meluangkan waktu untuk berinternet dan pembatasan penggunaan gawai oleh anak. Sementara itu internet sehat bagi penyelenggara sistem elektronik sangat berkaitan dengan keamanan data.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiame dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Salah satu pertanyaannya, “Indonesia termasuk negara yang rentan terkena hoaks. Apakah kurangnya pendidikan, tidak open minded, itu membuat hoaks itu mudah tersebar? Bagaimana kami netizen bisa memilah mana hoaks atau fakta dari media populer?” tanya Ariah Elmariah kepada Reynaldo.

  • Bagikan