FAJAR.CO.ID, BONE -- Pembangunan Islamic Center di Kabupaten Bone tak kunjung rampung. Hal ini pun menjadi salah satu hal yang disoroti DPRD Sulsel.
Kepala Bidang Cipta Karya Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel, Haeruddin, mengatakan, pembangunan sempat terhambat karena adanya refocusing anggaran.
Ia menjelaskan, pada penganggaran 2020 telah disediakan Rp14,3 miliar. Bahkan sudah ditandatangan kontrak bersama pihak perusahaan yang memenangkan lelang. Namun, karena adanya kebijakan untuk refocusing anggaran, yang disiapkan sebelumnya tersisa Rp4 miliar.
"Agak terlambat karena adanya refocusing anggaran. Jadi kontrak kita Rp14,3 miliar itu tahun 2020 ternyata setelah tandatangani kontrak Rp14,3 miliar, anggaran yang tersedia dalam DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) sisa Rp4 miliar. Itu adanya refocusing karena Covid-19," katanya, Jumat, (9/7/2021).
Lebih lanjut ia menyebutkan, anggaran tersebut hingga akhir tahun tidak kembali. Sehingga, 2021 kembali dianggarkan untuk pembayaran.
"Jadi anggarannya sampai akhir tahun nda kembali. Sehingga di 2021 itu utang termin, pembayaran termin yang sudah ada SPM nya, itu yang kita anggarkan kembali," ujarnya.
Kendati demikian, Haeruddin menegaskan, tidak ada masalah dalam pengerjaan fisik. Hanya saja masalah keuangan sempat tersendat. Namun ia mengupayakan pengerjaan Islamic Center bisa selesai tahun ini.
Tahap pertama kata dia, telah digelontorkan dana sebesar Rp12 miliar, tahap kedua Rp14,3 miliar dan tahap ketiga Rp12,5 miliar. Ada pun tahap ketiga sementara proses tender.