FAJAR.CO.ID, BULUKUMBA-- Hujan deras melanda wilayah Selatan, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis, 8 Juli 2021. Dampaknya membuat banjir dibeberapa daerah, salah satunya Bulukumba.
Tak hanya mengenangi pemukiman warga, meluapnya sungai membuat beberapa jembatan di kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi itu ambruk.
Salah satunya jembatan di Desa Tamaona, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.
Hanya, saja jembatan penghubung kota Bulukumba menuju Kecamatan Kindang tersebut diduga tidak murni diakibatkan bencana alam banjir. Namun dikarenakan material bangunan yang lemah.
Itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjend) Lidik Pro Bulukumba, Muhammad Darwis, Sabtu, 10 Juli 2021 siang. Itu berdasarkan temuan di lapangan.
Olehnya itu, Darwis meminta kejaksaan dan kepolisiaan untuk mengusut penyebab robohnya jembatan itu.
Darwis meminta kontraktor yang mengerjakan proyek itu untuk segera diperiksa.
"Persoalan banjir itu pasti, tapi kalau saya melihat berdasarkan pengamatan maka tidak semudah itu kontruksi dari badan jembatan bisa hanyut," kata Darwis.
"Artinya ada yang tidak beres dengan pembangunan jembatan tersebut, saya menilai bahwa kontraktornya hanya mengejar keuntungan semata tanpa memikirkan kualitas," tambahnya.
Olehya itu, ia berharap agar ada tim khusus yang bisa membuktikan bahwa proses hanyut dan putusnya jembatan itu.
"Jika putusnya jembatan dikarenakan kualitas, maka saya minta kejaksan dan kepolisian menyeret kontraktor yang kerja asal asalan dan hanya mengejar keuntungan semata untuk memperkaya diri," tegasnya.