“Kita sudah menghadirkan kerja-kerja yang sangat baik, tapi sayang, jika kerja-kerja kreatif itu kemudian tidak diketahui publik. Jangan sampai ini terjadi. Kita ingin jejak-jejak kreativitas itu ipublish keluar,” harap dia.
Lebih jauh ia mengatakan, staf kehumasan di Bawaslu harus memanfaatkan website resminya untuk menyebarluaskan informasi dan berita seputar Bawaslu. Caranya, sebut dia, media sosial seperti facebook, instagram dan whatsApp harus menjadi media paling ampuh untuk menyebarkan link-link berita dari website resmi Bawaslu.
“Kalau berita kita di website dibagi ke grup WA, dan anggota grup di WA itu kemudian meneruskannya ke grup lainnya, tentu akan meningkatkan jumlah pembaca web kita. Nah, tugas humas harus bisa men-share berita yang sudah kita buat di web kita,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Luwu Utara, Muhajirin, berharap kedua narasumber yang dihadirkan dapat membantu staf Bawaslu dalam melakukan kerja-kerja kehumasan dengan mentransfer ilmu yang dimilikinya.
“Tahun ini Bawaslu tidak dalam melakukan tahapan pengawasan, tapi bukan berarti Bawaslu tinggal diam. Kita juga dalam persiapan Pemilu 2024, sehingga kehadiraan dua narasumber ini bisa membantu teman-teman di Bawaslu,” harapnya.
Untuk itu, ia berharap para staf Bawaslu bisa mendapatkan ilmu kehumasan dari dua narasumber.
"Kami sangat butuh ilmu, sehingga kehadiran dua narasumber ini bisa betul-betul memberikan ilmu dan pengalamannya kepada para staf kami, terutama dalam bidang kehumasan, karena kami sadar bahwa staf kami di Bawaslu bukan background ilmu komunikasi,” jelas dia.