Berikutnya sesi dilanjutkan oleh Anugrawati M Sila dengan tema “Jangan Sampai Kena Candu Digital”. Ia membagikan beberapa pedoman yang dapat dilakukan saat ingin mengunduh sesuatu di internet, seperti memperhatikan sumber, melindungi informasi pribadi, serta tidak mengunduh aplikasi secara sembarangan karena dapat berbahaya bagi keamanan internet individu.
Sebagai pemateri ketiga, Ilham Wasi membawakan tema “Mengelola Budaya Digital yang produktif.
Ia memaparkan bahwa terdapat langkah-langkah awal membuat konten di internet yang bermanfaat, di antaranya merencanakan, menentukan target/produksi konten, memastikan bahwa konten yang diproduksi menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami dan menghindari diksi yang bersifat provokatif.
Adapun M Ridwan Alimuddin selaku pemateri terakhir membawakan tema “Anak Saya nge-Net, Apa yang Saya Lakukan?”. Ridwan menghimbau para orang tua agar rutin mengajak anak ke kegiatan alam terbuka atau melakukan banyak kegiatan tanpa telepon seluler untuk mengurangi risiko kecanduan internet pada anak. Menurutnya, akses internet tetap bisa diberikan ke anak dengan syarat harus tetap dipantau oleh orangtua.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi sepuluh penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta yang bernama Maira yang menanyakan apakah ada mesin pencari buatan Indonesia. Menurut Anshar, dirinya belum terlalu mengetahui mesin pencari buatan Indonesia karena ia kerap menggunakan mesin pencari dengan akses paling besar.