FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Realisasi pendapatan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar masih sangat minim hingga triwulan kedua. Pemkot masih mencari sekitar Rp922 miliar.
Capaian yang tercatat di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Rp401 miliar atau 30,31 persen, hingga 18 Juli. Sementara target pendepatan untuk 2021 sebesar Rp1,3 triliun.
Pendapatan asli daerah (PAD) Makassar masih bertumpu pada sektor pajak. Jika sektor itu melempem, maka membuat keuangan ikut goyang. Tanda-tanda serapan pajak tak optimal mulai terlihat.
Hal itulah yang terjadi, hingga triwulan kedua ini. Realisasi belum mencapai 50 persen. Salah satu yang jadi tumpuan, PBB-P2, masih butuh Rp172,6 miliar atau 80 persen. Itu karena realisasi hanya Rp42,3 miliar dari target sekitar Rp215 miliar.
Realisasi sangat minim juga dari pajak parkir, hanya Rp5,6 miliar atau 6,2 persen. Sementara target Rp90,7 miliar.
Kepala Bapenda Makassar Irwan Adnan mengatakan realisasi pajak saat ini sekitar Rp398 miliar atau 30 persen. Sementara target dari pajak daerah Rp1,2 triliun.
“Pada triwulan kedua ini kita target melejit, sayangnya kondisi kembali memburuk sehingga kembali diadakan PPKM,” katanya.
Sehingga, pergerakan prekonomian kembali terpengaruh. Sebelumnya, vaksinasi yang diprediksi bisa membuat perekonomian melejit di triwulan kedua, juga tak sesuai harapan.
Meski demikian, pihaknya masih terus berupaya memaksimalkan hal tersebut.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto merasa tidak puas atas pendapatan tersebut. Pasalnya target pemkot pendapatan bisa melebihi target dan mencapai Rp2 triliun.