Dokter spesialis bedah digestif, jumlah formasi 1 akan ditempatkan di RSU Labuang Baji. Dokter spesialis paru, jumlah formasi 1 akan ditempatkan di RSU Labuang Baji.
Dokter spesialis patologi anatomi, jumlah formasi 1 akan ditempatkan di RSU Labuang Baji. Dokter spesialis urologi, jumlah formasi 1 akan ditempatkan di RSU Labuang Baji.
Terakhir dokter sub spesialis penyakit dalam dengan kualifikasi pendidikan spesialis II konsultan gastroentero - hepatologi, jumlah formasi 1 untuk umum akan ditempatkan di RSU Labuang Baji.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari mengaku heran, formasi dokter seringkali kurang peminatnya.
Ia menyebutkan, bukan hanya tahun ini formasi dokter sepi peminatnya. Tapi dari tahun sebelumya kata dia memang seperti itu.
Pada intinya kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel ini, memang pada dasarnya, CASN saat ini dinilai tidak begitu menjanjikan.
"Kita harus melihat karena faktanya memang bukan tahun ini saja, sudah tiga tahun seperti ini. Menjadi ASN sekarang sebenarnya tidak menjanjikan juga," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Bustanul Arifin, mengaku tak tahu mengapa formasi tersebut seringkali sepi peminat.
Ia menjelaskan, dokter spesialis memiliki beberapa formasi yang terbuka, namun hingga 19 Juli 2021, pendaftarnya tidak sampai 50 persen dari jumlah formasi yang dibutuhkan.
"Dokter umum memiliki 2 formasi, namun hanya 1 pendaftar. Dokter spesialis nuklir 4 formasi, tapi hanya 1 pendaftar. Begitupun dengan spesialis radiologi yang menerima 2 dan dokter bedah 1 formasi, tetapi masing-masing hanya 1 pendaftar," ujarnya. (selfi/fajar)