Sebagai pemateri ketiga, Muhammad Rhesa membawakan tema “Mengarahkan Perilaku Konsumtif Menjadi Produktif dengan Usaha yang Minimal”. Ia berpendapat, aktivitas belanja daring naik berkali lipat sejak pandemi. “Pandemi menciptakan disrupsi teknologi. Sudah saatnya berpindah dari konvensional ke daring agar bisnis tetap memiliki prospek ke depan,” ujar Rhesa.
Adapun sebagai pemateri terakhir, Lady Giroth, menyampaikan tema “Pilihan Investasi yang Aman dan Menguntungkan Selama Masa Covid-19”. Ia mengatakan, kemudahan yang diusung teknologi digital telah mendorong tren masyarakat berinvestasi. “Jenis investasi yang aman saat pandemi, yaitu tabungan, reksa dana, P2P lending, dan obligasi,” imbuhnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah seorang peserta webinar, Betty Sinta Dewi, bertanya tentang cara membentuk dan mengasah kreativitas digital serta kecakapan dasar seperti apa yang bisa mendukung para pencari kerja di era sekarang. Varrel menanggapi bahwa kreativitas bisa dipelajari dan dikembangkan lewat pelatihan atau kursus. “Kemampuan dasar yang harus kita punya, di antaranya mempromosikan kemampuan yang dimiliki lewat berbagai aplikasi dan berjejaring,” urainya.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (*)