Kepada awak media, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe didampingi Plt Kepala Dinas Kominfo, Amarun Agung Hamka membenarkan informasi itu. Gagasan menghadirkan Covid Centre yang akan direalisasikan tahun ini menyedot perhatian para dewan juri.
“Harus ada kemampuan dan keberanian kepala daerah untuk melahirkan kebijakan dan langkah-langkah responsif dalam penanganan Covid-19. Saya melihat belum ada keilmuan yang berpendapat bahwa kapan Covid ini akan berakhir sehingga saya berpendapat penanganan Covid di kota Parepare harus dilakukan secara visioner,” ujar Taufan Pawe yang ditemui, Kamis, (22/7/2021).
Menghadirkan infrastruktur berupa Covid Centre lanjut Taufan, merupakan terobosan penanganan covid-19 jangka panjang. Pembangunan yang ditarget rampung akhir tahun ini, akan terpisah dengan gedung perawatan RSUD Andi Makkasau yang memiliki sejumlah fasilitas, seperti ruang isolasi ICI, ruang isolasi NICU, kamar operasi, hemodialisa, serta teknologi HEPA filter untuk menyaring udara yang terkontaminasi virus menjadi udara yang bersih dan sehat.
“Tenaga perawat maupun pasien itu sendiri tidak akan terinfeksi dengan virus Corona dan virus varian baru karena di dalam ruangan dan gedung itu sudah memakai sistem HEPA filter dan ramah lingkungan,” ungkap Taufan.
Di dalam Covid Centre itupun juga terdapat poli screening. “Semua lengkap, standar bangunan juga sesuai dengan standar teknologi HEPA filter sebagai penjernih udara sehingga penularan bisa diminimalisir.
“Jadi virus-virus yang ada di gedung itu nantinya akan steril dan dibuang keluar dengan ramah lingkungan. Motivasi saya sederhana dalam membangun Covid Centre lagi-lagi hak dasar masyarakat dalam fungsi pelayanan kesehatan. Tidak ada lagi perbedaan masyarakat yang kena penyakit secara umum dan Covid. Dengan demikian, PAD kita akan meningkat lagi karena masa pandemi sekarang menurun karena orang takut datang berobat karena khawatir terinfeksi,” detail Wali Kota yang menggenapkan 193 deretan penghargaan di kota bertajuk Kota Cinta BJ Habibie Ainun ini.